Keindahan Kota Palembang
|
Kota Palembang
Jembatan Ampera,
ikon Kota Palembang Pemandangan
Kota Palembang dari atas salah satu tower Jembatan Ampera
Kota palembang adalah
ibu kota provinsi Sumatera Selatan.
Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan.
Sejarah
Palembang yang pernah menjadi ibukota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia
Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya,
yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga
membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya".
Berdasarkanprasasti Kedukan
Bukit yang ditemukan
di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang
menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada
tanggal 16 Juni 682 Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai
kota tertua di Indonesia. Di dunia Barat,
kota Palembang juga dijuluki Venice of the East("Venesia dari
Timur").
Sejarah
Kota ini
dianggap sebagai salah satu pusat dari kerajaan Sriwijaya, Serangan Rajendra Chola dari Kerajaan Chola pada
tahun 1025, menyebabkan kota ini hanya menjadi pelabuhan sederhana yang tidak
berarti lagi bagi para pedagang asing.
Selanjutnya
berdasarkan kronik Tiongkok nama Pa-lin-fong yang terdapat pada buku
Chu-fan-chi yang ditulis pada tahun 1178 oleh Chou-Ju-Kua dirujuk kepada
Palembang.
Berdasarkan
kisah Kidung Pamacangah dan Babad Arya Tabanan disebutkan seorang tokoh dari Kediri
yang bernama Arya Damar sebagai bupati Palembang turut serta
menaklukan Bali bersama
dengan Gajah Mada Mahapatih Majapahit pada
tahun 1343.
Kemudian
sekitar tahun 1513, Tomé Pires seorang petualang dari Portugis menyebutkan
Palembang,[7] telah
dipimpin oleh seorang patih yang ditunjuk dari Jawa yang kemudian dirujuk
kepada kesultanan Demak serta turut serta menyerang Malaka yang waktu itu telah dikuasai oleh
Portugis.
Palembang
muncul sebagai kesultanan pada tahun 1659 dengan Sri Susuhunan Abdurrahman
sebagai raja pertamanya.[8] Namun
pada tahun 1823 kesultanan Palembang dihapus oleh pemerintah Hindia-Belanda.[9] Setelah
itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan besar dan pemukiman di Palembang
dibagi menjadi daerah Ilir dan Ulu.
Pada tanggal 27
September 2005, Kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono sebagai
"Kota Wisata Air" sepertiBangkok di Thailand dan Phnom Penh di Kamboja.
Tahun 2008 Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan nama "Visit
Musi 2008".
Saat ini
Palembang tengah bersiap untuk mejadi salah satu kota pelaksana pesta olahraga
olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara yaitu SEA GamesXXVII
Tahun 2011.
Keadaan Geografis
Ø Letak
Geografis
Secara
geografis, Palembang terletak pada 2°59′27.99″LS 104°45′24.24″BT. Luas wilayah
Kota Palembang adalah 102,47 Km² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari
permukaan laut. Letak Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan
Lintas Sumatera yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera. Selain itu
di Palembang juga terdapat Sungai Musi yang
dilintasi Jembatan Ampera dan berfungsi sebagai sarana
transportasi dan perdagangan antar wilayah.
Ø Iklim
dan Topografi
Iklim Palembang merupakan
iklim daerah tropis dengan angin lembab nisbi, kecepatan angin berkisar antara
2,3 km/jam - 4,5 km/jam. Suhu kota berkisar antara 23,4 - 31,7 derajat celsius.
Curah hujan per tahun berkisar antara 2.000 mm - 3.000 mm. Kelembaban udara berkisar
antara 75 - 89% dengan rata-rata penyinaran matahari 45%. Topografi tanah
relatif datar dan rendah. Hanya sebagian kecil wilayah kota yang tanahnya
terletak pada tempat yang agak tinggi, yaitu pada bagian utara kota. Sebagian
besar tanah adalah daerah berawa sehingga pada saat musim hujan daerah tersebut
tergenang. Ketinggian rata-rata antara 0 - 20 m dpl.
Pada tahun 2002
suhu minimum kota terjadi pada bulan Oktober 22,70C, tertinggi 24,50C pada
bulan Mei. Sedangkan suhu maksimum terendah 30,40C pada bulan Januari dan
tertinggi pada bulan Sepetember 34,30C. Tanah dataran tidak tergenang air:
49 %, tanah tergenang musiman: 15 %, tanah tergenang terus menerus:
37 % dan jumlah sungai yang masih berfungsi 60 buah (dari jumlah
sebelumnya 108) sisanya berfungsi sebagai saluran pembuangan primer.
Tropis lembab
nisbi, suhu antara 220-320 celcius, curah hujan 22-428 mm/tahun, pengaruh
pasang surut antara 3-5 meter dan ketinggian tanah rata-rata 12 meter dpl.
Jenis tanah kota Palembang berlapis alluvial, liat dan berpasir, terletak pada
lapisan yang paling muda, banyak mengandung minyak bumi, yang juga dikenal
dengan lembah Palembang - Jambi. Tanah relatif datar dan rendah, tempat yang
agak tinggi terletak dibagian utara kota. Sebagian kota Palembang digenangi air,
terlebih lagi bila terjadi hujan terus menerus.
Ø Batas
Wilayah
Desa Pangkalan Benteng, Desa Gasing dan Desa Kenten,
Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin
|
|
Desa Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin
|
|
Pemerintahan
Penduduk
Gadis
Palembang
Penduduk
Palembang merupakan etnis Melayu dan menggunakan Bahasa Melayu yang
telah disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai Bahasa
Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai
bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, Musi dan Lahat. Pendatang
dari luar Sumatera Selatan kadang-kadang juga menggunakan bahasa daerahnya
sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komunitas kedaerahan. Namun
untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan
bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di
Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis dan Banjar.
Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah Tionghoa,
Arab dan India. Kota Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi ciri khas
dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas
Tionghoa serta Kampung Al Munawwar, Kampung Assegaf, Kampung Al Habsyi, Kuto
Batu, 19 Ilir Kampung Jamalullail dan Kampung Alawiyyin Sungai Bayas 10 Ilir
yang merupakan wilayah Komunitas Arab.
Agama mayoritas
di Palembang adalah Islam. Selain itu terdapat pula penganut Katolik,
Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu.
Pariwisata
Objek Wisata
Jembatan Ampera Masjid
Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang *Pagoda
di Pulau Kemaro
*Sorot
laser Gedung Kantor Walikota di latar belakang Benteng Kuto Besak Air
mancur di Kambang Iwak
Sungai Musi,
sungai sepanjang sekitar 750km yang membelah Kota Palembang menjadi dua bagian
yaitu Seberang Ulu dan seberang Ilir ini merupakan sungai terpanjang di Pulau
Sumatera. Sejak dahulu Sungai Musi telah menjadi urat nadi perekonomian di Kota
Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan[11].
Di sepanjang tepian sungai ini banyak terdapat objek wisata seperti Jembatan
Ampera, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Pulau Kemaro,
Pasar 16 Ilir, rumah Rakit, kilang minyak Pertamina, pabrik pupuk PUSRI, pantai
Bagus Kuning, Jembatan Musi II, Masjid Al Munawar, dll.
Jembatan
Ampera, sebuah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang melintas di atas
Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini
merupakan ikon Kota Palembang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 dan
dibangun dengan menggunakan harta rampasan Jepang serta tenaga ahli dari
Jepang.
Masjid Agung
Sultan Mahmud Badaruddin I Palembang, terletak di pusat Kota Palembang, masjid
ini merupakan masjid terbesar di Sumatera Selatan dengan kapasitas 15.000
jemaah[12].
Benteng Kuto
Besak, terletak di tepian Sungai Musi dan berdekatan dengan Jembatan Ampera,
Benteng ini merupakan salah satu bangunan peninggalan Kesultanan Palembang
Darussalam. Di bagian dalam benteng terdapat kantor kesehatan Kodam II
Sriwijaya dan rumah sakit. Benteng ini merupakan satu-satunya benteng di
Indonesia yang berdinding batu dan memenuhi syarat perbentengan / pertahanan
yang dibangun atas biaya sendiri untuk keperluan pertahanan dari serangan musuh
bangsa Eropa dan tidak diberi nama pahlawan Eropa[13].
Gedung Kantor
Walikota, terletak di pusat kota, pada awalnya bangunan ini berfungsi sebagai
menara air karena berfungsi untuk mengalirkan air keseluruh kota sehingga juga
dikenal juga sebagai Kantor Ledeng. Saat ini gedung ini berfungsi sebagai
Kantor Walikota Palembang dan terdapat lampu sorot di puncak gedung yang
mempercantik wajah kota di malam hari.
Kambang Iwak
Family Park, sebuah danau wisata yang terletak di tengah kota, dekat dengan
tempat tinggal walikota Palembang. Di tepian danau ini terdapat banyak arena
rekreasi keluarga dan ramai dikunjungi pada hari libur. Selain itu di tengah
danau ini terdapat air mancur yang tampak cantik di waktu malam.
Hutan
Wisata Punti Kayu, sebuah hutan wisata kota yang terletak
sekitar 7 km dari pusat kota dengan luas 50 ha dan sejak tahun 1998 ditetapkan
sebagai hutan lindung. Didalam hutan ini terdapat area rekreasi keluarga dan
menjadi tempat hunian sekelompok monyet lokal.
Taman Purbakala
Kerajaan Sriwijaya, sebuah site peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terletak di
tepian Sungai Musi. Terdapat sebuah prasasti batu peninggalan Kerajaan di area
ini.
Taman Purbakala
Bukit Siguntang, terletak di perbukitan sebelah barat Kota Palembang. Di tempat
ini terdapat banyak peninggalan dan makam-makam kuno Kerajaan Sriwijaya.
Monumen
Perjuangan Rakyat, terletak di tengah kota, berdekatan dengan Masjid Agung dan
Jembatan Ampera. Sesuai dengan namanya di dalam bangunan ini terdapat
benda-benda peninggalan sejarah pada masa penjajahan.
Museum
Balaputradewa, sebuah museum yang menyimpan banyak benda - benda peninggalan
Kerajaan Sriwijaya.
Museum Sultan
Mahmud Badaruddin II, terletak di dekat Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak
dan dulunya merupakan salah satu peninggalan Keraton Palembang Darussalam.
Didalamnya terdapat banyak benda - benda bersejarah Kota Palembang.
Museum Tekstil,
terletak di Jl. Merdeka museum ini menyimpan benda - benda tekstil dari seluruh
kawasan di Provinsi Sumatera Selatan.
Kawah Tengkurep
Kampung Kapitan
Kampung Arab Al
Munawwar 13 Ulu
Fantasy Island
Bagus Kuning
Pusat Kerajinan
Songket
Pulau Kemaro
Kilang Minyak
Pertamina
Pabrik Pupuk
Pusri
Sungai Gerong
Jakabaring
Sport City (JSC)
Waterboom OPI
Jakabaring
The Amazon
Waterpark CitraGrand City
Seni dan Budaya
Festival
perahu hias dan lomba bidar diSungai Musi
Sejarah tua
Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan
kota ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan
besar, penduduk kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa.
Sampai sekarang pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah
bahasa. Kata-kata seperti "lawang (pintu)", "gedang
(pisang)", adalah salah satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa
Jawa, seperti Raden Mas/Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak
berbeda bentuk dan coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa.
Ø Kesenian yang terdapat di Palembang antara
lain:
Kesenian Dul
Muluk (pentas drama tradisional khas Palembang). Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai
penyambutan kepada tamu-tamu dan tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi
pernikahan
Syarofal Anam
adalah kesenian Islami yang dibawa oleh para saudagar Arab dulu, dan menjadi
terkenal di Palembang oleh KH. M Akib, Ki Kemas H. Umar dan S. Abdullah bin
Alwi Jamalullail
Lagu Daerah
seperti Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut dan Ribang Kemambang
Rumah Adat Palembang
adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit
Selain
itu Kota Palembang menyimpan salah satu jenis tekstil terbaik di dunia yaitu
kain songket. Kain songket Palembang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan
Sriwijaya dan di antara keluarga kain tenun tangan kain ini sering disebut
sebagai Ratunya Kain. Hingga saat ini kain songket masih dibuat dengan cara
ditenun secara manual dan menggunakan alat tenun tradisional. Sejak zaman
dahulu kain songket telah digunakan sebagai pakaian adat kerajaan. Warna yang lazim
digunakan kain songket adalah warna emas dan merah. Kedua warna ini
melambangkan zaman keemasan Kerajaan Sriwijaya dan pengaruh China pada masa
lampau. Material yang dipakai untuk menghasilkan warna emas ini adalah benang
emas yang didatangkan langsung dari China, Jepang dan Thailand. Benang emas
inilah yang membuat harga kain songket melambung tinggi dan menjadikannya
sebagai salah satu tekstil terbaik di dunia.
Selain kain
songket, saat ini masyarakat Palembang tengah giat mengembangkan jenis tekstil
baru yang disebut batik Palembang. Berbeda dengan batik Jawa, batik Palembang
nampak lebih ceria karena menggunakan warna - warna terang dan masih
mempertahankan motif - motif tradisional setempat.
Kota Palembang
juga selalu mengadakan berbagai festival setiap tahunnya antara lain
"Festival Sriwijaya" setiap bulan Juni dalam rangka memperingati Hari
Jadi Kota Palembang, Festival Bidar dan Perahu Hias merayakan Hari Kemerdekaan,
serta berbagai festival memperingati Tahun Baru Hijriah, Bulan Ramadhan dan Tahun
Baru Masehi.
Makanan Khas
Kota ini
memiliki komunitas Tionghoa cukup besar. Makanan seperti pempek atau tekwan yang terbuat dari ikan mengesankan
"Chinese taste" yang kental pada masyarakat Palembang.
Pempek, makanan
khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan
bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil
mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan
memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan,
maupun tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di
Palembang antara lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting,
pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek
lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak - otak. Sebagai
pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambahkan saus kental
berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe dan udang kering
yang oleh masyarakat setempat disebut saus cuka (cuko).
Tekwan, makanan
khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan dasar daging ikan dan
sagu yang dibentuk kecil - kecil mirip bakso ikan yang kemudian ditambahkan
kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.
Model, mirip
tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk menyerupai pempek tahu
kemudian dipotong kecil kecil dan ditambah kaldu udang sebagai kuah serta soun
sebagai pelengkap. Ada 2 jenis model, yakni Model Ikan (Model Iwak) dan Model
Gandum (Model Gendum).
Laksan,
berbahan dasar pempek lenjer tebal, dipotong melintang dan kemudian disiram
kuah santan pedas.
Celimpungan,
mirip laksan, hanya saja adonan pempek dibentuk mirip tekwan yang lebih besar
dan disiram kuah santan.
Mie Celor, berbahan
dasar mie kuning dengan ukuran agak besar mirip mie soba dari Jepang, disiram
dengan kuah kental kaldu udang dan daging udang.
Burgo, berbahan
dasar tepung beras dan tepung sagu yang dibentuk mirip dadar gulung yang
kemudian diiris, dinikmati dengan kuah santan.
Lakso, berbahan
dasar tepung beras, mirip Burgo, namun bertekstur mie.
Martabak
HAR,adalah makanan Khas dari Indiayang dibawah oleh Haji Abdullah Haji Abdur
Razak. Berbahan dasar tepung terigu, yang diberi telor bebek dan telor
ayam,kuahnya berbahan kari kambing yang dicampur kentang.
Pindang Patin,
salah satu makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging ikan patin yang
direbus dengan bumbu pedas dan biasanya ditambahkan irisan buah nanas untuk
memberikan rasa segar. Nikmat disantap dengan nasi putih hangat, rasanya gurih,
pedas dan segar.
Pindang Tulang,
berbahan dasar tulang sapi dengan sedikit daging yang masih menempel dan sumsum
di dalam tulang, direbus dengan bumbu pedas, sama halnya dengan pindang patin,
makanan ini nikmat disantap sebagai lauk dengan nasi putih hangat.
Malbi, mirip
rendang, hanya rasanya agak manis, berkuah dan gurih.
Tempoyak,
makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging durian yang ditumis beserta
irisan cabai dan bawang, bentuknya seperti saus dan biasa disantap sebagai
pelengkap makanan, rasanya unik dan gurih.
Otak - otak,
varian pempek yang telah tersebar di seluruh Indonesia, berbahan dasar mirip
pempek yang dicocol dengan kuah santan dan kemudian dibungkus daun pisang,
dimasak dengan cara dipanggang di atas bara api dan biasa disantap dengan saus
cabai / kacang.
Kemplang,
berbahan dasar pempek lenjer, diiris tipis dan kemudian dijemur hingga kering.
Setelah kering kemplang dapat dimasak dengan cara digoreng atau dipanggang
hingga mengembang.
Kerupuk, mirip
kemplang, hanya saja adonan dibentuk melingkar, dijemur, kemudian digoreng.
Kue Maksubah,
kue khas Palembang yang berbahan dasar utama telur bebek dan susu kental manis.
Dalam pembuatannya telur yang dibutuhkan dapat mencapai sekitar 28 butir.
Adonan kemudian diolah mirip adonan kue lapis. Rasanya enak, manis dan legit.
Kue ini dipercaya sebagai salah satu sajian istana Kesultanan Palembang yang
seringkali disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan. Namun saat ini kue
maksubah dapat ditemukan di seluruh Palembang dan sering disajikan di hari
raya."
Kue Delapan
Jam, dengan adonan mirip kue maksubah, kue ini benar - benar sesuai dengan
namanya karena dalam proses pembuatannya membutuhkan waktu delapan jam. Kue
khas Palembang ini juga sering disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan
dan sering disajikan di hari raya.
Kue Srikayo,
berbahan dasar utama telur dan daun pandan, berbentuk mirip puding. Kue
berwarna hijau ini biasanya disantap dengan ketan dan memiliki rasa manis dan
legit.
Olahraga
Stadion Gelora
Sriwijaya dibangun
dalam rangka penyelenggaraan Pekan Olahraga
Nasional XVI di tahun
2004. Stadion ini terletak di daerah Jakabaring, di bagian selatan Palembang. Bentuk
dari stadion diilhami dari bentuk layar perahu terkembang dan diberi nama
berdasarkan kebesaran Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang pada masa
lampau. Di stadion berkapasitas 40.000 tempat duduk ini pernah digelar dua
pertandingan dalam lanjutan Piala Asia AFC 2007, yaitu babak penyisihan grup D
antara Arab Saudi dan Bahrain serta perebutan tempat ke-tiga
antara Korea Selatan dengan Jepang. Palembang bersama Jakarta menjadi
tuan rumah SEA Games 2011, yang diselenggarakan pada 11-22 November 2011. Dengan merehabilitasi venue eks Pekan Olahraga
Nasional XVI dan
membangun Wisma Atlet, Venue tambahan seperti lapangan Atletik, Aquatic Center,
Volley Beach, Ski Air, Panjat Tebing dan Lapangan Tembak terbesar se-Asia yang
digunakan untuk SEA Games 2011.
Selain itu,
stadion ini merupakan homebase bagi klub sepak bola Palembang,
Sriwijaya Football Club Sriwijaya FC yang
merupakan klub sepak bola kebanggaan masyarakat Palembang.
Kota Palembang
juga memiliki sebuah klub bola voli bernama Palembang Bank SUMSELBABEL, yang
mewakili Indonesia dalam Men's Club Asian Volleyball Championship 2011 di GOR
PSCC Palembang.
Pusat-pusat
Perbelanjaan
Keramaian
Pasar 16 Ilir Palembang di pagi hari
Palembang Indah Mall, merupakan mall terbaru di Palembang.
Terdapat anchor tenant seperti Hypermart, Ace Hardware, Index Furnishings, dll.
Palembang Square, merupakan mall teramai di Palembang. Terdapat
anchor tenant seperti Carrefour,
Grand JM dan lain-lain.
Internasional
Plaza, merupakan mall tertua di Palembang. Juga merupakan pusat handphone
terbesar di Sumatera Bagian Selatan. Terdapat anchor tenant seperti Matahari Department
Store, Superindo dan
lain-lain.
JM Pasaraya
JM Kenten
JM Sukarame
JM Plaju
Makro Cash
& Carry
Ramayana
Department Store
Sumatera
Department Store
Megahria
Department Store
Dika Shopping
Center
Marathon
Department Store
Center Point
Square
Carrefour
Jakabaring
Ilir Barat
Permai (Songket, Lemari Palembang, Pelaminan Palembang, Ukiran Palembang dan
lain-lain).
Pasar
Tradisional seperti Pasar 16 Ilir,
Pasar Induk Jakabaring, Pasar Kuto, Pasar Plaju, Pasar 26 Ilir, Pasar Gubah dan
sebagainya.
Palembang
Village Underground Mall - LIPPO
Palembang
CentrePoint (PSCC)
INDOGROSIR
Alfamart Grosir
Hotel
Hotel-hotel
berbintang di Palembang antara lain:
Aryaduta Hotel and
Convention Center Palembang *****
Novotel Hotel
Palembang *****
Hotel Grand
Zuri Palembang ***
Hotel Horison
Palembang *****
The Jayakarta
Daira Hotel Palembang ****
Hotel Sanjaya
Palembang ****
Hotel Swarna
Dwipa Palembang ****
Hotel Aston
International Palembang ****
Hotel Royal
Asia Palembang ***
Sahid Imara
Hotel Palembang ***
Hotel Lembang
Palembang ***
Hotel Princess
Palembang **
Hotel Zuri
Express **
Grand Duta
Hotel **
Sriwijaya Hotel
Hotel Emilia
Hotel Budi **
Hotel Safa
Marwah
Hotel Budi Asih
Hotel Arjuna
Hotel Anugerah
**
Hotel Alam
Sutra
Hotel King's
(habis terbakar yang akan di buka kembali) **
Hotel Sintesa
Peninsula Palembang (Beroperasi Akhir 2011) ***
Pendidikan
Sekolah
di Palembang:
SMA Negeri 1
Palembang
SMA Negeri 2
Palembang
SMA Negeri 3
Palembang
SMA Negeri 4
Palembang
SMA Negeri 5
Palembang
SMA Negeri 6
Palembang
SMA Negeri 7
Palembang
SMA Negeri 8
Palembang
SMA Negeri 9
Palembang
SMA Negeri 10
Palembang
SMA Negeri 11
Palembang
SMA Negeri 12
Palembang
SMA Negeri 13
Palembang
SMA Negeri 14
Palembang
SMA Negeri 15
Palembang
SMA Negeri 16
Palembang
SMA Plus Negeri
17 Palembang
SMA Negeri 18
Palembang
SMA Negeri 19
Palembang
SMA Negeri 20
Palembang
SMA Negeri 21
Palembang
SMA Negeri 22
Palembang
Kusuma Bangsa
School
Yayasan
Adabiyah
Yayasan
Hijriyah
Sampoerna
Academy
SMP Methodist
SMP Xaverius
Maria
SMP Xaverius 1
Palembang (Kamboja)
SMP Xaverius 2
Palembang
SMP Xaverius 6
Palembang (Xaveta)
SMP Xaverius 7
Palembang
SMA Methodist
SMA Xaverius 1
Palembang (Bangau)
SMA Xaverius 4
Palembang
SMA Xaverius 3
Palembang (Xavega)
Sekolah Pelita
Harapan (2012)
Universitas
di Palembang:
Universitas
Sriwijaya [16] saat
ini menempati urutan ke-15 Universitas Terbaik di Indonesia versi Webometrics
Juli 2010. Peringkat Universitas Sriwijaya dalam pemeringkatan World Class
University versi Webometrics terus mengalami peningkatan sejak edisi Januari
2009 (peringkat ke-37), edisi Juli 2009 (peringkat ke-29) dan edisi Juli 2010
(peringkat ke-15). Untuk wilayah sumatera, Universitas Sriwijaya menempati
peringkat ke-1 yang kemudian diikuti oleh Universitas Lampung (Unila),
Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Riau (Unri).
Institut Agama
Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Sekolah
Jurnalisme Pertama di Indonesia, SJI diresmikan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pada puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN)di Palembang, 9
Februari 2010. Sekolah Jurnalisme ini merupakan sekolah jurnalisme
internasional pertama di Indonesia yang berada di bawah naungan UNESCO. Sekolah ini ditujukan kepada yang ingin
memahami terhadap dunia Jurnalistik, saaat ini berada sementara di Diklat
Kepegawaiaan Provinsi Sumatera Selatan.
Politeknik
Akamigas Palembang
STBA ( Sekolah
Tinggi Bahasa Asing) Methodist Palembang
STMIK GI MDP
STIE MUSI [17]
STT MUSI [18]
Universitas
Indo Global Mandiri
Universitas
Muhammadiyah Palembang
Universitas
Katolik Musi Charitas
Universitas
Palembang
Universitas
Syahyakirty
Universitas IBA
Universitas
Taman Siswa
Universitas
PGRI Palembang
AMIK
SIGMA
Akademi
Manejemen Informatika Komputer Pertama di Sumatera didirikan pada tahun 1984
Transportasi
Warga Palembang
banyak menggunakan bus dan angkutan kota sebagai sarana transportasi. Selain
menggunakan bus dan angkot, moda transportasi taksi juga banyak digunakan
masyarakat. Terdapat beberapa perusahaan taksi yang beroperasi di penjuru kota.
Selain taksi dan angkutan kota di Palembang dapat ditemukan bajaj yang berperan
sebagai angkutan perumahan, dimana setiap bajaj memiliki kode warna tertentu
yang hanya boleh beroperasi di wilayah tertentu di kota Palembang. Sebagai
sebuah kota yang dilalui oleh beberapa sungai besar, masyarakat Palembang juga
mengenal angkutan air, yang disebut ketek. Ketek ini melayani penyeberangan
sungai melalui berbagai dermaga di sepanjang Sungai Musi, Ogan dan Komering.
Baru-baru ini telah dibuka jalur kereta komuter yang diperuntukkan bagi
mahasiswa Universitas Sriwijaya yang melayani jalur Kertapati-Indralaya. Selain
itu, pada awal tahun 2010 rute angkutan kota dan bus kota di beberapa bagian
kota akan digantikan oleh kendaraan umum baru berupa bus Trans Musi yang serupa
dengan bus Trans Jakarta di Jakarta. Hal ini akan terus dilakukan secara
bertahap di bagian kota lainnya dengan tujuan untuk mengurangi jumlah kendaraan
umum di Palembang yang semakin banyak dan tidak terkendali jumlahnya serta
mengurangi kemacetan karena kendaraan ini memiliki jalur laju khusus yang
terpisah dari kendaraan lainnya.
Palembang
memiliki sebuah Bandar Udara Internasional yaitu Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II). Bandara ini terletak di
barat laut Palembang, melayani baik penerbangan domestik maupun internasional.
Bandara ini juga menjadi embarkasi haji bagi warga Sumatera Selatan.
Penerbangan domestik melayani jalur Palembang ke Jakarta, Bandung, Batam,
Pangkal Pinang dan kota-kota lainnya, sedangkan penerbangan internasional
melayani Singapura, Kuala Lumpur, Malaka, Hongkong, China dan Thailand.
Palembang juga
memiliki tiga pelabuhan utama yaitu Boom Baru, Pelabuhan 36 Ilir dan Pelabuhan
Tanjung Api Api. Ketiga pelabuhan ini melayani pengangkutan penumpang
menggunakan ferry ke Muntok (Bangka) dan Batam. Saat ini sedang dibangun pelabuhan Tanjung
Api-api yang melayani
pengangkutan penumpang dan barang masuk serta keluar Sumatera Selatan.
Selain itu
Palembang juga memiliki Stasiun Kertapati yang terletak di tepi sungai Ogan,
Kertapati. Stasiun ini menghubungkan wilayah Palembang dengan Bandar Lampung,
Tanjung Enim, Lahat, dan Lubuklinggau
Komentar
Posting Komentar