Pelestarian Kearagaman Hayati


Keanekargaman Hayati Indonesia
Keanekaragaman hayati (makhluk hidup) di Indonesia meupakan salah satu keanekaragaman tertinggi di dunia. Hal ini dikarenakan Indonesia beriklim tropis, tanahnya subur, dan memiliki curah hujan yang tinggi. Keanekaragaman yang tinggi di Indonesia terdapat di hutan hujan tropis. oleh karena itu, hutan hujan tropis sering disebut gudangnya plasma nutfah.
Penyebab Kelangkaan Hewan dan Tumbuhan
1. Tingkat Reproduksi Rendah
yaitu pada hewan yang masa kehamilannya lama dan jumlah keturunan yang dilahirkan sedikit. Misalnya gajah, badak, dan harimau.
2. Bencana Alam
Bencana alam dapat menyebabkan kerusakan ekosistem bahkan punahnya organisme tertentu, seperti Tsunami di Aceh dan meletusnya Gunung Krakatau.
3. Aktivitas Manusia
a. Perburuan dan penangkapan beberapa jenis hewan tertentu yang terus menerus dapat berakibat langka atau punahnya jenis hewan tertentu.
b. Penangkapan ikan, udang, atau hewan air lainnya dengan menggunakan bahan kimia, listrik, maupun bahan pledak yang mengakibatkan kematian semua hewan di perairan dan akibatnya organisme di peraian menjadi punah.
c. Penebangan hutan secara liar mengakibatkan rusaknya hutan dan bahkan punahnya berbagai jenis flora dan fauna.
d. Mengembangkan secara besar-besaran tumbuhan dan hewan tertentu, terutama yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, mengakibatkan tumbuhan dan hewan liar hidupnya terdesak dan akhirnya memjadi langka bahkan menjadi punah.
e. Mendatangkan (introduksi) tumbuhan dan hewan tertentu dari negara lain dan mngembangkannya dapat mengakibatkan berkurangnya keanekaragaman hayati karena tumbuhan dan hewan asli berkurang.
Pelestarian adalah untuk mempertahankan ekosistem yang terdiri atas :
a. Memperkenalkan atau menyosialisasikan tumbuhan dan hewan langka kepada masyarakat.
b. Merehabilitasi dan mereboisasi (penanaman kembali) lahan kritis yang dahulunya merupakan habitat yang cocok bagi tumbuhan an satwa langka.
c. Pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan exsitu.
>> Pelestarian Insitu (di dalam habitat asli)
Melakukan pelestarian habitat atau lingkungan hidup organisme yang di dalamnya terdapat keanekaragaman hayati yang cukup tinggi dan khas. misalnya : Suaka Margasatwa, cagar alam, atau taman nasional.
>> Pelestarian Exsitu (di luar habitat asli)
Melakukan koleksi dan penangkaran tumbuhan dan hewan langka di luar habitat aslinya. kawasan ini dapat beupa kebun binatang dan kebun koleksi tumbuhan.
d. Pengaturan pemanfaatan tumbuhan dan hewan melalui cara :
>> Tebang Pilih
>> Perburuan hewan tertentu pada musim tertentu
>> Peremajaan hutan
>> Budi daya tumbuhan dan hewan langka
>> Mendirikan pusat studi hewan dan tumbuhan langka di beberapa wilayah.
1. Cagar Alam
Cagar alam adalah suatu daerah hutan suaka alam yang di terapkan sebagai daerah perlindungan bagi keadaan alamnya yang khas, termasuk flora, fauna, dan faktor abiotik yang perlu di lindungi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
2. Hutan Suaka Alam
Hutan suaka alam adalah kawasan hutan yang di peruntukan untuk perlindungan alam hayati dan atau manfaat-manfaat lain.
3. Suaka Margasatwa
Suka margasatwa adalah hutan suaka alam yang di tetapkan sebagai suatu tempat perlindungan bagi satwa yang mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan, serta merupakan kekayaan dan kebanggaan nasional.
4. Taman Nasional
Taman nasional adalah perlindungan alam yang meliputi daerah luas, tanpa adanya tempat tinggal dan biasanya berfungsi sebagai tempat rekreasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata Kerja

bahasa jepang golongan 1

Kata Sifat i Sebagai Keterangan Kata Benda